Seraya.id, Palu – Dalam rangka monitoring pelaksanaan Desa Tangguh Bencana (Destana), Regional Management Consultant (RMC) Wilayah 3 melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Triwulan II tingkat Provinsi di Sulawesi Tengah, yang diselenggarakan pada 30-31 Oktober 2023 bertempat di salah satu hotel di Kota Palu.
Dihadiri oleh perwakilan Regional Management Consultant (RMC) Wilayah 3 Roffi Muhammad selaku Koordinator bidang Advokasi dan Komunikasi, Koordinator bidang Gender dan Sosial RMC Wilayah 3 Yeti Erlina Tatuli dan Kalak (Kepala Pelaksana) BPBD Sulteng Dr. Akris Fatah Yunus.
Akris menuturkan, melalui program ini semua pihak dapat bekerja sama dalam melancarkan jalannya tahapan kegiatan program yang dilaksanakan.
“Melalui program ini saya berharap, kita semua bisa mendukung dan bekerja sama dalam membantu tahapan pelaksanaan program. Kita juga patut bersyukur karena kegiatan ini difokuskan pada 2 kabupaten dan 1 kota,” kata Akris dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan.
Masing-masing kabupaten/kota disebut Fatah punya 12 fasilitator desa/kelurahan dan 2 orang Fasda (Fasilitator Daerah).
Program ini dibuat untuk mendukung dan melakukan pendampingan atas Destana. “Untuk peningkatan kapasitas masyarakat agar lebih memahami kesiapsiagaan saat menghadapi gempa dan tsunami,” ungkap Akris.
Giat fasilitasi penguatan ketangguhan masyarakat melalui lembaga IDRIP ini bertujuan guna meningkatkan kapasitas masyarakat secara inklusif di desa/kelurahan rawan tsunami dan gempa bumi, serta membangun sinergi dan koordinasi lintas pihak terkait.
Mereka juga melibatkan beberapa OPD meliputi BPBD, BAPPEDA, Dinsos, DPMD, DLH tingkat Provinsi Sulteng, Kota Palu, serta Kabupaten Donggala.
Turut pula melibatkan Fasda Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong. Mereka memaparkan output tahapan kegiatan di lapangan dan isu permasalahan yang ada.
Dalam hal kebencanaan OPD dilokus Destana, akan berupaya melibatkan FPRB yang telah dibentuk Destana dan diharapkan dapat berkolaborasi dengan baik.
Keberhasilan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana akan sangat ditentukan oleh bagaimana masyarakat dan pemerintah desa/kelurahan bekerja bersama dalam memitigasi dampak bencana alam. (sf)