Seraya.id, Amerika – Transaksi Alutsista (alat sistem pertahanan) dan senjata api milik akan dibuka kembali untuk konsumer terbesarnya, yakni .

Berita dinukil dari The Indian Express, Washington mengindikasikan bahwa penjualan senjata akan dilanjutkan secara signifikan, terutama untuk beberapa jenis senjata tertentu.

Sementara Washington mencabut sanksi pembekuan penjualan Senpi ke Saudi sebagai sebab penyumbat kran transaksi itu, namun belum diketahui lebih lanjut kapan pastinya Amerika melakukannya.

Perlu diketahui, negeri Paman Sam menjatuhkan sanksi pembekuan transaksi yang kemudian disebut ‘penjualan senjata ofensif' ini, merujuk pada pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada tahun 2018 silam.

Para pejabat departemen luar negeri Amerika Serikat pun enggan memberikan komentarnya. Begitu pula gedung putih urung memberikan tanggapan atas laporan tersebut sampai berita itu diterbitkan.

Menarik disimak, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, AS memang menargetkan negara-negara teluk dan kawasan Arab dengan sejumlah langkah kebijakan luar negeri.

Salah satu motif langkah itu yakni mencabut status teror kepada kelompok pemberontak bersenjata Houthi di Yaman.

Walau kebijakan itu mendapat banyak penolakan dari negara-negara sekutu tradisional AS di kawasan Arab. (sf)