Seraya.id, Palu – Tumbuhan kelor nampaknya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Tengah, terutama di Kota Palu.

Namun siapa sangka jika kelor terkhusus kelor merah garapan perusahaan swasta yakni PT. Kelo'i Mangge memiliki banyak manfaat hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah dalam sebulan.

Pendiri PT. Kelo'i Mangge Basir Tanase kepada Seraya.id menjelaskan, tumbuhan yang mereka namakan kelor merah khatulistiwa ini salah satu yang hanya hidup di garis khatulistiwa.

Dibantu pengetahuan mendalam Manajer Produksinya bernama Dahlan (46), Basir memproduksi tumbuhan bernama latin Moringa oleifera menjadi beragam jenis olahan pangan, obat dan lainnya.

“Seperti teh kelor merah, kapsul obat, masker perawatan kulit wajah, kripik kelor dan jenis olahan lainnya,” ujar Basir didampingi Dahlan.

Saat ini pihaknya telah mampu membuat 30-an jenis olahan dengan 3 jenis unggulan seperti teh kelor, kapsul, dan juga masker. Dan ini sudah resmi (terdaftar di beberapa izin pemerintah). Sudah di uji laboratorium juga jadi tinggal menunggu dari BPOM saja,” tutur Basir di lokasi perkebunan kelor miliknya di Lasoani pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Basir bilang, produksi kelor merah ini sudah mereka jalani sejak tahun 2017 dengan modal awal Rp1-2 juta rupiah.

Kini Basir dan Dahlan dibantu Direktur PT. Kelo'i Mangge Renaldi Nanoto Tanase, mampu meraih omzet hingga Rp.100 juta rupiah dalam sebulan.

Mereka bahkan telah mempekerjakan 31 orang asal Palu sebagai pegawai, yang salah satunya menjalankan UMKM naungan PT. Kelo'i Mangge.

Ditambahkan Dahlan, dia awalnya meramu kelor merah untuk kebutuhan pribadi saat mengalami penyakit asam lambung

“Alhamdulillah betul-betul sembuh setelah saya rutin konsumsi kelor merah ini. Jadi saat ada orang sakit asam lambung saya sarankan untuk coba minum ramuan kelor merah. Bahkan banyak yang sembuh dari sakitnya,” ungkapnya.

Usai mengalami keampuhan, Dahlan bahkan mendalami ilmu pengolahan tumbuhan itu sampai ke Nigeria. “Dan sekarang alhamdulillah kelor merah sudah berhasil saya olah menjadi beragam jenis produk obat dan makanan yg berkhasiat menyembuhkan beragam penyakit,” tandasnya.

Peminat dari olahan kelor merah ini tidak hanya dari wilayah Sulawesi tengah, tetapi hingga luar kota seperti beberapa daerah pulau Jawa, Papua, Banten, Jakarta hingga sampai ke luar negeri. (win)