Seraya.id, Relokasi Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo telah dilaksanakan tepat pada Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, Kamis (17/08/2023).

Relokasi tersebut dilakukan secara bertahap sesuai komoditi pedagang Pasar Sentral. Di hari pertama, komoditi yang direlokasi mulai dari ikan, daging sapi, dan ayam dengan sistem cabut lot untuk penempatan lapak yang telah disediakan.

Namun menariknya, meski relokasi telah terwujud, pedagang masih mengeluhkan persoalan pendapatan hasil berjualan selama Pasar Sentral direnovasi.

Kepada wartawan seraya.id, salah satu pedagang ikan Pasar Sentral yang namanya tak ingin disebutkan berkata, meski telah direlokasi, dirinya mengeluhkan adanya pasar di pinggiran jalan Kota Gorontalo.

Menurutnya hal itu sangat berpengaruh terhadap transaksi jual beli di Pasar Sentral.

“Tempatnya (gedung baru) sudah sesuai yang kita inginkan. Tapi selain itu, kami berharap pasar liar itu ditertibkan karena ini berpengaruh sekali (atas penurunan omzet). Keluhan ini bukan cuma dari saya, pedagang lain juga mengeluh,” ucapnya saat diwawancarai pada Kamis, 17 Agustus 2023.

Dia melanjutkan, banyak pedagang mengalami kebangkrutan saat dipindahkan ke lapak sementara ketika pasar direnovasi.

Harapannya, usai kembali ke dalam pasar bisa memulihkan pendapatan para pedagang.

“Pendapatan kami ini sangat menurun selama di lapak sementara, apalagi ditambah dengan pedagang yang di pinggiran jalan, kesulitan (mendapat) pembeli kita,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Gorontalo Marten A. Taha mengatakan, keluhan itu sudah beberapa kali dia terima.

Marten bilang, harapan seluruh pedagang yang berjualan di pinggiran jalan itu ditempatkan juga pasar.

“Memang mereka mau para pedagang di pinggiran jalan itu supaya masuk semua ke dalam pasar. Saya sudah menjamin kepada mereka bahwa kita akan tertibkan para pedagang pinggir jalan semua harus masuk,” beber Marten saat diwawancarai usai mengikuti upacara penurunan bendera pada HUT ke-78 RI di Stadion Merdeka Kota Gorontalo, Kamis, 17 Agustus 2023.

Sementara jelas Marten, ketersediaan lapak Pasar Sentral melebihi jumlah pedagang, sehingga pedagang liar akan direlokasi ke dalam pasar atau di pasar lain di Gorontalo sesuai wilayah pedagang liar itu.

“Jumlah lapak yang kita sediakan jauh lebih banyak dari pada pedagang sebelumnya yang kita relokasi. Jadi masih ada tempat-tempat sehingga tidak ada lagi orang yang berjualan di pinggir jalan, semua harus datang ke pasar walaupun tidak mesti di Pasar Sentral seperti di 9 pasar lainnya,” tandas Wali Kota Gorontalo Marten Taha.

Pasar yang dimaksud Marten yakni pasar mingguan di Bulota, pasar di Kecamatan Kota Tengah, Dungingi dan Kota Barat, Moodu serta pasar Bugis. (aa)