Kerumitan Tempat Sementara Gorontalo

Seraya.id, Gorontalo – Pekerjaan renovasi Pasar Sentral Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo sudah 100 persen rampung. Bangunan yang direnovasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo bersumber Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp63 miliar itu sudah pada tahap persiapan penempatan kembali pedagang pasar tersebut.

Saat proyek renovasi pasar Sentral, tercatat 1.019 pedagang direlokasi ke lapak sementara yang bertempat di halaman kompleks pasar, kemudian pedagang akan dikembalikan ke dalam usai renovasi rampung.

Namun menariknya, tempat berjualan sementara itu sudah banyak dikeluhkan oleh para pedagang. Selain dinilai kurang strategis, sejumlah pedagang mengeluh akibat perolehan penghasilan sangat berbeda ketika berjualan di dalam pasar.

“Terus terang pendapatan antara di dalam dengan di luar 180 derajat berubah. Lihat dari pagi sampai sore pelanggan tidak sampai masuk ke dalam, hanya sampai di depan saja. Kami yang berjualan jauh dari jalan yang banyak orang lalu-lalang ini juga kan butuh pembeli,”  kata Yanti, pedagang pasar sentral saat ditemui oleh Seraya.id, Selasa, 1 Agustus 2023.

Bahkan dampak lainnya sebut Yanti, beberapa pedagang sampai gulung tikar karang bangkrut.

“Bahkan ada pedagang rumahnya itu sudah disita oleh bank. Kami (dengan kondisi) begini selama 3 tahun kira-kira bagaimana (nasib) kita ini para pedagang,” keluhnya.

Yanti menambahkan, tak hanya kesusahan pembeli, setiap hujan jalanan jadi becek, hingga genangan air bercampur darah dari hewan-hewan yang diperjual belikan oleh pedagang daging makin membuat kumuh kawasan tersebut.

“Kalau hujan itu bau amis sampai di sini, bau darah, sampai masyarakat sekitar sudah mengeluh. Takutnya ini kan bisa menyebabkan penyakit, karena bau sangat mengganggu,” bebernya.

Imbuh Yanti, pedagang di pasar sentral sejak awal pendataan pada tahun 2019, pihaknya belum mendapatkan kejelasan dari Pemkot terkait perpindahan ke dalam pasar.

Sementara sesuai informasi beredar, penempatan itu akan dilakukan pada akhir Juli 2023, namun hingga selesai bulan Juli, penempatan pedagang tak kunjung dilakukan.

“Sudah lewat bulan Juli tidak ada tanda-tandanya. Cuma dengar-dengar lagi di Agustus perkiraan mungkin di tanggal 20 atau 27. Tapi tidak tahu ini benar-benar mau pindah apa tidak,” imbuh Yanti.

Bahkan kabar yang tersebar, pada 1 Agustus 2023 para pedagang akan dipersiapkan pindah ke dalam pasar. Tapi nyatanya hingga pada Rabu, 2 Agustus tidak kunjung terjadi.

“Dengar-dengar kan tanggal 1 sudah prepare, karena pedagang akan masuk ke dalam itu dulu kan Pemkot janjinya paling cepat 7 bulan bisa masuk. Tapi nyatanya sampai sekarang sudah 3 tahun tidak ada pergerakan sama sekali,” tandasnya.

Mewakili para pedagang, Yanti berharap pada tahun ketiga ini, Pemkot Gorontalo segera melakukan perpindahan para pedagang untuk segera menempati lapak baru pasar sentral.

Pasalnya, banyak pedagang yang berhenti berjualan karena lokasi atau tempat sementara tidak memadai. (aa)