Seraya.id, Palu– Dua Sineas asal ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu memboyong prestasi membanggakan skala internasional.

Dialah Taufiqurrahman dan Sarah Adilah, atas karya film pendek mereka bertajuk ‘Saya Di Sini, Kau Di Sana' (A Tale of the Crocodile's Twin) menyabet Festival Film Pendek Oberhausen di Jerman pada 1 Mei 2023.

Taufiqurrahman karib disapa Kifu kepada Redaksi Seraya.id, menuturkan, mereka mendapat penghargaan dalam kategori Jury Special Mention di ajang penghargaan film pendek tertua di dunia sejak tahun 1954 Masehi ini.

Film yang memboyongnya pertama kali ke Jerman bareng Sarah itu, mengisahkan bagaimana sikap bijak manusia berperan penting terhadap habitat buaya muara di Lembah Palu, seperti salah satunya di kawasan Pantai Talise Kecamatan Talise, Kota Palu, Sulteng.

“Kami sejak awal berupaya mengemas pentingnya makna-makna yang timbul ketika peristiwa [penyerangan] antara manusia dengan buaya, bahkan harus berbagi ruang hidup di dalam zona merah [rawan tsunami]. Di sana, mereka hidup saling curiga,” mula Kifu menjelaskan lewat sambungan telepon salah satu media sosial.

Tak tanggung-tanggung, mereka menaklukkan hingga 5 ribu film pendek lain dari beragam penjuru bumi.

Kata Kifu, tim selektor festival itu menyeleksi 1 film mereka di antara 5.000 lebih film yang masuk.

“Proses seleksi tentunya dilakukan dengan menonton seluruh film satu per satu, oleh karenanya tim selektor terdiri dari beberapa orang, dan dengan latar belakang yang berbeda,” ujarnya.

Film-film yang menurut mereka memiliki ‘pola', Kifu bilang, menjadi pengaruh penting untuk dipertimbangkan masuk ke kompetisi internasional semacam FFP Oberhausen.

Lelaki usia 28 tahun ini bilang, berdasar penilaian para juri, film mereka membawa sejarah lisan dan tradisi lampau ke masa kini dengan kesadaran akan situasi genting ekologi saat ini.

“Film ini melihat ke [cakupan tradisi] lokal untuk membicarakan isu-isu yang lebih luas secara global dengan cara yang ringan namun serius,” tandas Kifu.

Sementara seluruh perjalanan mengantongi penghargaan luar biasa itu diakomodir oleh Kemendikbud Ristek RI. (sf)