Seraya.id, Palu – Seusai Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Sulawesi Tengah resmi dilantik pada 25 Oktober 2023 silam, mereka langsung tancap gas dalam menyusun kerangka kerja.
Upaya tersebut diungkapkan Ketua PW IGI Sulteng Dianawati kepada Seraya.id pada Minggu (5/11/2023), dengan segera melaksanakan Rakerwil (Rapat Kerja Wilayah).
Rakerwil itu nanti mengutamakan penyusunan program kerja sesuai bidang-bidang di PW IGI Sulteng.
“Program kerja lewat Rakerwil yang akan kami laksanakan dalam waktu mendatang ini penting disusun. Sebab itu tentu menjadi acuan anggota khususnya pengurus dalam menjalankan roda organisasi. Agar tertata baik dan mampu menggapai peningkatan mutu guru di Sulteng,” bebernya.
Selain berbicara teknis di atas, Dianawati punya satu pandangan khusus atas suasana politik saat ini di Indonesia, khususnya di Sulteng.
Dia mengungkapkan, seluruh anggota serta pengurus IGI Sulteng harus menjaga muruah organisasi profesi di tengah padatnya momen politik sampai tahun 2024.
“Harus bersikap netral. (Cara) netralitas ini harus senantiasa diterapkan setiap anggota dan pengurus IGI Sulteng. Salah satunya tidak menunjukkan atau memperlihatkan condong memilih siapa calonnya, cukup dalam diri pribadi saja,” urai Dianawati menegaskan.
Ditanya ihwal sikapnya ketika salah seorang anggota terbukti seperti berkampanye politik, Dianawati siap tegas memberi peringatan.
“Kami tegas akan melayangkan peringatan jika guru atau anggota IGI Sulteng terbukti melakukan praktek politik seperti berkampanye atau lain-lainnya,” imbuhnya.
“Bahwa berpolitik itu bukan ranah guru. Jadilah guru yang profesional sesuai dengan tujuan pendidikan (skala) nasional,” tandas Dianawati menjabat Ketua IGI Sulteng.
Sementara kalaupun harus dijatuhi sanksi lanjut dia, yang berhak menetapkannya adalah lembaga tempat guru tersebut melaksanakan tugas kependidikan. (sf)