Seraya.id, Palu – “Kami atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengucapkan selamat memperingati Hari Disabilitas Internasional kepada seluruh penyandang disabilitas dan seluruh keluarga yang turut mendampingi serta hadirin sekalian,” ucap Dra. Sitti Hasbiah N. Zaenong saat merayakan peringatan Hari Disabilitas Internasional se-Provinsi Sulawesi Tengah.

Peringatan itu diungkapkan Sitti kepada Seraya.id, rangka memenuhi hak-hak penyandang disabilitas, diperkuat dengan pemerintah telah menyempurnakan berbagai regulasi (UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas) baik Peraturan Presiden maupun Peraturan Pemerintah (PP).

Termasuk utamanya dari Komisi Nasional Disabilitas bertugas memantau, mengevaluasi, dan mengadvokasi implementasi hak-hak penyandang disabilitas.

Atas ketentuan itu, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah (Dinsos Sulteng) telah memprakarsai penyusunan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penyandang Disabilitas.

Kadis Sosial Sulteng Dra. Sitti Hasbiah N. Zaenong mengatakan, atas Perda tersebut diharapkan program-program terkait penyandang disabilitas dapat terakomodir secara baik dan terukur.

“Meskipun mempunyai keterbatasan fisik yang tidak sempurna, yakin terdapat banyak potensi yang bisa digali dari para penyandang disabilitas,” kata Sitti kepada Metrosulawesi usai menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional di halaman kantor , Sabtu, 7 Desember 2024.

Adapun program-program yang telah direalisasikan Dinsos Sulteng, dirincikan Sitti, di antaranya memberikan bantuan sosial kepada penyandang disabilitas naungan panti di Kota Palu dan Kabupaten Morowali.

Bantuan itu berupa makanan kepada 58 orang penyandang disabilitas dengan anggaran sebesar Rp26.717.700.

Serta bantuan alat bantu kursi roda, tongkat, dan walker kepada 48 penyandang disabilitas dengan anggaran Rp96.821.250. Bila 2 bidang bantuan itu dijumlahkan sebesar 123-an juta rupiah.

Sitti mengungkapkan, guna memperluas jangkauan kepada penyandang disabilitas yang tersebar secara merata di 13 kabupaten 1 kota se-Suteng dan memenuhi salah satu Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial.

Maka pihaknya sudah membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Panti Sosial Penyandang Disabilitas (PSPD) berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 26 Tahun 2023.

UPT. PSPD selama tahun 2024, lanjut Sitti, sudah melaksanakan berbagai kegiatan seperti UPSK di Kabupaten Sigi diikuti 75 orang, Bimbingan Motivasi di Kabupaten Poso sejumlah 20 orang dan Kabupaten Parigi Moutong 20 orang.

Kinerja lembaga itu pun ditegaskan Sitti bakal ditingkatkan pada tahun 2025, guna lebih menjangkau disabilitas se-Sulteng yang masih mengalami berbagai kesulitan hidup.

Semoga peringatan ini bisa menggugah kesadaran kita semuanya akan pentingnya pemenuhan perlindungan dan penegakan hak penyandang disabilitas di berbagai sektor kehidupan.

Acara tersebut turut dukung oleh BAZNAS Sulteng, BPJS Kesehatan Cabang Palu, Sentra Nipotowe, serta perwakilan Kementerian Sosial RI dengan menghadirkan 200 orang penyandang disabilitas dan perwakilan organisasi penyandang disabilitas yaitu PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia).

Juga dihadiri HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia), GERKATIN (Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) dan PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia), Yayasan Merah Putih, serta LKS (lembaga kesejahteraan sosial) yang bergerak di bidang pelayanan bagi penyandang disabilitas yaitu LKS Tadulako, LKS Bakti Putra, LKS Muhammadiyah, LKS Eka Mandiri, LKS Merah Putih, LKS Mekar Abadi.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional diawali dengan Laporan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Dra. Sitti Hasbia N. Zaenong, M.Si dan direncanakan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah dalam rangka penyamaan persepsi.

Acara dilanjutkan dengan Talk Show bersama 3 narasumber yaitu Kepala Sentra Nipotove Kemensos Yadi Muchtar, Kadis Sosial Sulteng Dra. Sitti Hasbia N. Zaenong, dan Ketua Baznas Sulteng Prof. Dr. Dahlia Syuaib.

Kemeriahan peringatan Hari Disabilitas Internasional diisi unjuk

bakat karya penyandang disabilitas, seperti pertunjukan vokal, tari kreasi, fashion show, baca puisi dan band, serta stand produk hasil karya penyandang disabilitas Gerkatin, LKS Bhakti Putra, Sentra Nipotove, Mobil Keliling BPJS dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Selain penampilan spesial tersebut para peserta disabilitas juga menerima sembako berupa beras 10 kg, gula 2 kg, kacang hijau 2 kg dan telur 30 butir per masing-masing orang.

Sentra Nipotowe Kemensos RI menyalurkan 2 unit motor Viar dan alat bantu kursi roda sebanyak 8 buah.

Sementara Baznas Sulteng memberikan 130 porsi makanan serta BPJS Kesehatan memberikan dukungan berupa uang tunai sebesar Rp1 juta serta layanan kepesertaan JKN di tempat kegiatan.

Pemda Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bappeda pun menginisiasi pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan bagi kelompok rentan disingkat Musrenbang Keren sejak tahun 2022.

Musrenbang Keren diharapkan menjadi jembatan penghubung aspirasi masyarakat khususnya kelompok rentan, salah satunya antara penyandang disabilitas dengan pemerintah.

Musrenbang Keren Tahun 2023 yang sudah dilaksanakan menghasilkan evaluasi atas usulan program tahun 2022 yang belum dapat dilaksanakan serta Rencana Aksi Daerah (RAD) Disabilitas sesuai Pergub Nomor 14 Tahun 2024 tentang RAD Perangkat Daerah. (sf)