Seraya.id, Palu – Perusahaan swasta asal Kota Palu, PT. Hannah Asa Indonesia menghelat pelatihan kewirausahaan mengenai untuk menggali dan meningkatkan pertumbuhan UMKM di wilayah Desa Wanga, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

Giat pada Minggu, 24 Maret 2024 ini mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Kelompok Perempuan Binaan Forest Programme III-Sulawesi, sebagai program hasil kerja sama Indonesia – Jerman melalui Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi.

merupakan perusahaan bergerak di bidang jasa konsultan keuangan dan menerapkan prinsip Islam berbasis syariah. Perusahaan itu disebut hadir untuk membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat desa yang ada di Sulawesi Tengah. 

Adapun edukasi dalam pelatihan ini diberikan langsung oleh Mardiyah, ST, AWP, QWP Selaku Pendiri PT. Hannah Asa Indonesia.

Mardiyah menuturkan, pelatihan ini diberikan kepada salah satu kelompok UMKM binaan Forest programme III-Sulawesi yaitu Kelompok Perempuan Mpolenda Pandiri di Desa Wanga, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso.

Dihadiri sebanyak 15 peserta dan beberapa perangkat desa serta dibuka oleh Sekretaris Desa Ardin Roro bertempat di Kantor Desa Wanga. 

Kepala Seksi Wilayah Sulawesi II Palu, Balai PSKL Wilayah Sulawesi M. Mugni Budi Mulyono, sebagai salah satu Project Implementation Unit (PIU) Forest Programme III Sulawesi menyampaikan, pelatihan ini ditujukan yakni peserta diberikan kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang usaha yang baik, perhitungan harga pokok produksi (HPP) dan pemasaran.

Selain dua unsur itu, panitia juga melatih unsur pitch deck, tata kelola keuangan dengan efektif dan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Sulteng.

Sementara diungkapkan Serlin selaku Ketua KP Mpolenda Pandiri, berterima kasih kepada seluruh pihak terlibat dalam pelatihan itu, karena sangat bermanfaat bagi pengetahuan pribadi dan kelompok dalam pengembangan usaha.

“Bersama tim PT. Hannah Asa Indonesia saya berterima kasih banyak kepada Forest Programme III dan BPSKL yang sudah membantu kami banyak hal terutama dalam bentuk pelatihan ini. Nilainya tidak bisa diukur dengan uang karena menyangkut pengetahuan,” ujar Serlin yang kini berfokus pada usaha kerajinan rotan dan biji kopi robusta arabica.

Ditambahkan Sekretaris Desa Wanga Ardin Roro, mengatakan, sebagai pemerintah setempat melalui program ini, dengan adanya ilmu yang cukup luar biasa dan berharga lewat pelatihan ini, berguna untuk penataan usaha dalam dan peningkatan kapasitas sebagai petani yang cukup banyak dijalankan warga Wanga.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim Hannah Asa Indonesia dan BPSKL yang telah melaksanakan kegiatan ini. Karena sangat membantu dan terus terang saja sampai saat ini kami belum punya kemampuan menghitung hasil pengolahan usaha kami baik di kebun ataupun usaha lain,” ungkapnya.

“Harapan kami bahwa apa yang diterima oleh masyarakat itu akan menjadi pegangan dan pedoman dalam melaksanakan, mengerjakan dan mengelola setiap usaha yang dikerjakan oleh masyarakat kami,” Ujar Ardin Roro. (rn)