Seraya.id, Palu – Sulawesi Tengah mulai memantaskan diri untuk menjadi provinsi penyangga Ibu Kota Negara (), melalui kebijakan strategis afirmatif yang digarap Pemprov sejak dua tahun terakhir.

Salah satu objek penyangga itu adalah Kawasan Pangan Nasional (KPN) di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala seluas 1.100 hektare lebih, yang telah ditinjau Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Kementerian Marves RI beberapa waktu lalu.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan infrastruktur jalan kawasan, sumber daya listrik tenaga surya, dan menyiapkan lahan di wilayah Napu Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi untuk perkebunan holtikultura dan sayur-mayur.

Selain itu, Gubernur Cudy sedang menyiapkan optimalisasi potensi maritim dan pelayaran alur distribusi di kawasan Selat Makassar. Hal itu akan diperkuat gagasan program Selat Makassar Summit sesuai dengan Perpres nomor 83 tahun 2020 dengan lima provinsi dalam kawasan Selat Makassar.

Sekaligus mengembangkan selat yang setiap tahunnya dilintasi 36.000 arus pelayaran itu, lebih optimal mendukung kebutuhan pangan, bahan material dan arus barang ke IKN.

“Sulteng yang sangat diuntungkan dengan posisi wilayah tepat di depan IKN (menggunakan pesawat berjarak tempuh 45 menit dan dengan kapal Roro berdurasi 6-8 jam) kini menyiapkan regulasi dan lokasi yang mendorong investasi pangan, pariwisata, holtikultura, sarana pendidikan vokasi nasional, dan peternakan,” ujar Cudy.

Dengan adanya IKN, Sulteng akan menyiapkan diri menjadi istilah ‘Lampung Bagi Jakarta' selama ini. Termasuk kebutuhan material pasir dan bebatuan dari Palu, Donggala dan kabupaten lainnya.

“Dengan pembangunan sarana-prasarana IKN, dampak nyata ke Sulteng bahwa permintaan bahan material bangunan (pasir, batu dan abu pasir) sangat besar sampai tiga kali lipat. Ini mendorong perekonomian di daerah dan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja lokal. Demikian juga permintaan pangan dan holtikultura mulai meningkat,” tandasnya.

Cudy pun sempat melakukan Misi Dagang dan Investasi ke Kalimantan Timur dengan tujuan memperkenalkan potensi SDA Sulteng ke IKN. (rn)