Seraya.id, Palu – Pengurus Pusat (PP) Banaat Alkhairaat menghelat Musyawarah Kerja Nasional () ke-III dan Dialog Publik bertemakan “Peran Perempuan dalam Spirit Moderasi Beragama” pada Jumat, 19 April 2024 di salah satu hotel di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, .

Helatan itu dihadiri oleh tokoh pemuda, tokoh perempuan Alkhairaat dan lintas lembaga serta para peserta Mukernas ke-III seluruh Indonesia.

Ketua Umum PP Banaat Alkhairaat Dr. Hj. Syarifah Mufidah binti Saggaf Aljufri, dalam sambutannya menuturkan, Mukernas ini sebagai salah satu agenda penting yang memuat nilai-nilai moderasi agama yang telah lebih dulu dikenalkan oleh Al-Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri di Lembah Palu hingga daerah luar pulau Sulteng.

“Moderasi beragama ini bukan hal baru dalam lingkup [organisasi] Alkhairaat. Praktek pemikiran ini tentu sudah ditanamkan dan dibumikan oleh Pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus bin Salim AlJufri pada masanya,“ ucapnya.

Helatan akbar berdekatan dengan Haul ke-56 Guru Tua Habib Idrus bin Salim Aljufri ini, disebut Mufidah, Banaat Alkhairaat adalah organisasi yang menghimpun perempuan muda Islam dalam cakup Alkhairaat dan merupakan salah satu lembaga otonom di lingkungan Jamiyah Alkhairaat.

Dilaksanakannya kegiatan ini disasar menjadi forum konsolidasi organisasi Banaat Alkhairaat se-Indonesia. Membahas program kerja Banaat Alkhairaat jangka pendek dan jangka panjang dalam menyongsong Indonesia emas ke depan.

“Tujuan organisasi Banaat Alkhairaat adalah terbentuknya muslimah atau perempuan muda Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, bertanggungjawab dan berguna bagi agama, bangsa dan negara,” imbuh Syarifah Mufidah.

Ketua Panitia Ulfa Mardjuni menambahkan, Mukernas ke-III Banaat Alkhairaat diikuti oleh seluruh Pengurus Wilayah Banaat Alkhairaat berjumlah 9 disertai pengurus daerah dari kabupaten dan kota se-Indonesia sebanyak 28.

“Alhamdulillah sebuah kesyukuran juga bahwa keseluruhan peserta berjumlah 150 orang dan dilaksanakan selama 2 hari di hotel ini dan Asrama Haji,“ kata Ulfa.

Sementara sumber pembiayaan giat ini berdasarkan amanah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) di tubuh Banaat Alkhairaat.

Adapun Dialog Publik, lanjut Ulfa, dilaksanakan dengan maksud membangkitkan spirit dalam menanamkan nilai komitmen menjaga kebangsaan, cinta tanah air, anti kekerasan, toleransi antar sesama penganut agama dan adat yang ada di Indonesia.

Adapun narasumber dalam Dialog Publik ialah salah satu tokoh besar PB Alkhairaat Dr. Habib Ali Bin Hasan Al Jufri, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulteng Drs. H. Makmur Muhammad Arief, dan Dr. Hj. Syarifah Mufidah binti Saggaf Aljufri. (rn)