Seraya.id, Palu – Jembatan Palu 1 penghubung Kelurahan Ujuna Kecamatan Palu Barat dan Kelurahan Lolu Utara Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulteng sedang digenjot menjadi ikon baru berparas indah.
Jembatan pertama ibu kota sepanjang 85 meter itu kini tengah dihiasi dengan properti menarik bernuansa kearifan lokal Suku Kaili.
Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulteng dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu, sepakat berkolaborasi menata badan atas jembatan tertua Bumi Tadulako itu.
BPJN mengganti material trotoar sementara Dinas PU memasang pilar lampu box (kotak) di kedua sisi jembatan.
Dari pantauan Seraya.id pada Minggu malam, 8 Oktober 2023, dua pihak lembaga tersebut menggenjot pengerjaan tiang jembatan berbahan beton, kini dibungkus dengan kotak lampu persegi setinggi 2 meter.
Kemudian terotoar yang dulunya tampak kaku kini dipasang tegel cantik. Sementara deker jembatan juga dicat dengan motif bomba merah.
Kotak lampu jembatan terbuat dari bahan Alluminium Composite Panel (ACP) unltuk jenis PVDF atau khusus properti outdoor.
Jenis itu disebut-sebut meneguhkan warna pilar dari paparan sinar matahari hingga sekira 5 tahun lamanya.
Setiap kotak membungkus rangkaian rangka baja ringan yang dikancing kuat pada tiang beton. Kotak itu terdiri dari dua lapis, lapisan dalam berwarna putih yang terdapat panel lampu.
Kemudian kotak lapisan luar yang dibuat bersusun. Bagian atas berwarna kelabu terang dengan motif daun kelor berlubang di semua sisinya.
Sementara bagian bawah polos tak bermotif dengan warna kelabu sedikit lebih gelap. Di bagian atas terdapat juga kotak kecil berwarna kuning.
Ibarat bentuk topi, masing-masing kotak yang di dalamnya juga terpasang panel lampu. Jumlah pilar kotak lampu seluruhnya sebanyak 122 dengan masing-masing sisi jembatan sebanyak 61 buah.
Dari jauh, kotak lampu terbentang bersama pipa besi bawaan jembatan itu, terlihat sambung-menyambung hingga membentuk sebuah formasi barisan pilar yang indah.
Bila rangkaian pilar kotak dinyalakan, seketika terlihat kemegahan jembatan memancarkan cahaya.
Pesona barisan pilar yang menyala terlihat menawan di malam hari dari sudut manapun mata memandang.
Gambar kotak lampu bermotif daun kelor dan pemilihan warnanya juga bermaksud agar pilar-pilar ini tetap terlihat cantik di siang hari.
Konsep demikian dirancang langsung Kepala Dinas PU Palu Singgih Budi Prasetyo.
“Kita ingin agar penataan jembatan tidak hanya indah terlihat pada malam hari dengan pencahayaan, tapi motif properti yang terpasang juga indah dipandang pada siang hari,” tutur Singgih.
Menurutnya dalam beberapa penataan jembatan yang ia jumpai di beberapa daerah lain, lampu jembatan hanya menarik jika dinyalakan malam hari.
Hanya rangkaian lampu yang dipasang pada media tak berbentuk. Sehingga bila tiba waktu cerah, penataan jembatan terlihat biasa saja.
Bukan hanya pilar kotak lampu, nantinya di jembatan itu akan dipasang lampu sorot sebanyak 7 buah di setiap sisi jembatan. Lampu itu akan menyorot sungai sekaligus badan jembatan.
Cahaya bohlam sorot dari jembatan itu juga akan menyinari sebanyak 12 kotak kontainer di sebelah barat bantaran sungai.
“Box kontainer itu diperuntukkan berjualan bagi pelaku UMKM warga sekitar. Kotaknya juga akan ditata agar motifnya sepadan dengan penataan jembatan,”imbuhnya.
Selain menata rupa jembatan, pihaknya juga membangun sebuah pelataran yang terletak di utara jembatan tepat sebelah barat.
Pelataran dibuat dengan ubin batu alam yang nantinya diperuntukkan kepada pelaku UMKM.
Rombongan Dinas PU Palu dipimpin Singgih didampingi Sekdis PU Ismayadin Parigade serta seluruh Kabid di PU Palu, pada Minggu malam 8 Oktober 2023, turut menyambangi pelataran UMKM berpagar besi mengkilap di sisi timur.
Bahkan titik parkiran mereka telah antisipasi, nantinya direncanakan menggunakan halaman gereja setempat agar tidak mengganggu lalu lintas jembatan.
Singgih menambahkan, kawasan itu direncanakan menjadi kawasan dengan konsep wisata. Bagian-bagian kawasan wisata itu antara lain penataan jembatan, pelataran UMKM dan jejeran kotak kontainer di bantaran sungai.
“Semua sarana itu kita integrasikan. Jadi tidak hanya jembatannya yang dikonsep menjadi jembatan wisata, melainkan juga kawasan itu,” urainya.
Tahap pembangunan pilar lampu kotak beserta lantai terotoar diperkirakan rampung dalam waktu sepekan kemudian. Kontraktor pelaksana proyek terpantau tengah menggenjot pekerjaan sejak pagi hingga malam. (sf)