Seraya.id, Palu – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia tahun 2024, Organisasi keperempuanan asal Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah yakni Nitacita mengadakan Workshop Women Life Strategy bekerja sama dengan Etre Group pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Lebih Mengenal Diri Sendiri dan Sukses dalam Segala Peran” dan dilaksanakan di Gedung Pogombo, kawasan Kantor Gubernur Sulteng, Jalan Ahmad Yani Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
Lokakarya khusus perempuan ini dihadiri oleh 50 peserta dari lintas latar belakang, mulai dari mahasiswi, ibu rumah tangga, pebisnis hingga pegawai pemerintahan.
Rara Rahman selaku Pendiri Nitacita, mengatakan, masih ditemukan perempuan asal Palu kurang teredukasi tentang pengembangan value (nilai), khususnya dari sudut pandang psikologi.
Hal itu tutur Rara salah satunya menyebabkan perempuan tidak mengenali dirinya sendiri.
“Belum lagi [perempuan] memiliki tingkat stres yang tinggi antara mengurus anak dengan pekerjaan, sehingga [memicu] banyak tuntutan dari lingkungan sekitarnya,” ungkap Rara.
Agenda yang melibatkan pebisnis seperti Siska Angela serta dari pejabat Pemda yakni Sekda Provinsi Sulteng Novalina dan dr. Reny A. Lamadjido selaku Wakil Wali Kota Palu, memantik keluhan para peserta seperti utamanya kurangnya edukasi dan saluran informasi.
“Mungkin informasinya tidak tersalurkan, terus sepertinya perempuan itu banyak keluhan tapi kayak tidak mau untuk mengeluarkan [melakukan], karena edukasinya kurang,” kata Rara.
“Sebenarnya workshop ini [sebagai] sharing session, pertukaran informasi, dan sama-sama belajar supaya value-nya (penilaian diri) meningkat,” jelasnya.
Dia juga berpendapat, keterlibatan perempuan dalam bidang politik merupakan hal yang bagus karena banyak sekali suara-suara perempuan yang dapat dibawa (dibahas), serta sudah saatnya juga perempuan menjadi motor penggerak baik di dalam masyarakat umum maupun komunitas.
“Menurut saya pentingnya perempuan terlibat juga di dalam politik, [seperti yang telah dibahas dalam] materi workshop tentang perilaku catcalling dan human trafficking. Sebenarnya itu adalah isu-isu yang kalau bukan kita ya siapa lagi harus mengangkat,” imbuhnya.
Ia pun berharap untuk perempuan agar terus-menerus belajar, mengembangkan nilai diri, percaya diri, serta berani untuk menyuarakan pendapat. (rn)