Salurkan Kado Cinta untuk Adik ‘R' dan Keluarganya
Seraya.id, Palu – Gerakan Perempuan Bersatu Sulawesi Tengah (GPBST) mendukung sekaligus mendorong pemulihan dan keadilan atas korban persetubuhan anak di bawah umur, adik inisial R berusia 15 tahun 7 bulan yang terjadi di wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
GPBST diwakili Nurlela Lamasitudju kepada wartawan Seraya.id, Jumat, 2 Juni 2023 menuturkan, pihaknya sejak beberapa pekan lalu telah bahu-membahu menggalang dukungan morel serta materiel atas korban R.
“GPBST yang tergabung dari lintas LSM, komunitas, dan individu di Sulteng menaruh perhatian serta dukungan penuh atas diri adik R. Sebab itu kami menggalang penuh segala daya upaya atas pemulihannya,” ujar wanita karib disapa Ela.
Kondisi terkini R yang telah didampingi keluarganya, dibilang Ela, sedang berjuang menahan rasa sakit batin dan fisik lantaran ulah biadab 10 tersangka ditambah 1 terduga pelaku.
“Menjadikannya terancam kehilangan rahim di usia remaja. Ini adalah tindakan biadab orang dewasa,” tegasnya.
Ketua SKP-HAM Sulteng itu menyebut peristiwa nahas kepada R sebagai peringatan bahaya yang nyata ihwal kasus kekerasan pada perempuan dan anak, yang kian meningkat di Sulteng.
“Berdasarkan catatan Dinas PPA Sulteng, sejak Januari hingga April 2023 jumlah kekerasan perempuan dan anak mencapai 144 kasus. Di antara angka itu kasusnya adalah kekerasan seksual, jumlah yang luar biasa miris,” kesalnya berucap.
Data itu kata Ela tentu saja bukan sekadar angka semata. Sebab patut diduga, korban-korban kekerasan jauh lebih banyak, namun mereka takut melapor karena ancaman pelaku.
“Atas sebab rangkaian kasus ini, GPB mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersolidaritas dan bergandengan tangan memberi dukungan bagi perjuangan adik R agar segera pulih dari deritanya. Demi pengungkapan seluruh kebenaran akan peristiwa kekerasan seksual yang dialaminya” imbuhnya.
GPB juga sejak Jumat saat ini mengirimkan kado cinta untuk R, persembahan beragam organisasi masyarakat pun pribadi, yang menaruh simpati padanya. Mereka pun meminta LPSK RI turut andil membantu perlindungan putri R.
“Dukungan dan perhatian penuh juga kami sampaikan kepada UNIT PPA Provinsi Sulawesi
Tengah, RSUD Undata, dan Polda Sulteng yang sigap menangani korban dan keluarganya, hingga mendapatkan layanan pendampingan,” tandas Nurlela Lamasitudju, perwakilan GPB Sulteng. (sf)