Seraya.id, PaluWali Kota Palu diwakili Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana () Kota Palu dr. Royke Abraham menghadiri giat Pendampingan Percepatan Penurunan Stunting inisiasi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Palu.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Pantoloan Boya dan Aula Kantor Kelurahan Mamboro, Senin 26 Agustus 2024 ini dihadiri Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Dr. Munawar Asikin dan pejabat BKKBN Sulteng.

Kepala P2KB Kota Palu dr. Royke Abraham mengapresiasi kegiatan pendampingan ini, karena selaras dengan program penurunan Pemkot di wilayah Palu.

Menurutnya, dalam penanganan kasus gagal tumbuh pada anak atau stunting di Kota Palu, melakukan berbagai inovasi di antaranya program inovasi Nosiala Pale.

“Di mana dalam upaya penurunan stunting tidak saja ditangani oleh instansi terkait namun dikerjakan secara bersama-sama melibatkan seluruh elemen pemerintah kota, baik kecamatan hingga pada tingkat RT,” kata Royke.

Berbagai upaya kata Royke terus dilakukan untuk menurunkan kasus masalah penyakit tersebut, seperti pemberian makanan tambahan kepada anak berpotensi stunting, pemberian zat besi kepada remaja umur 12-18 tahun dan pemberian tablet khusus kepada calon pengantin termasuk pencegahan anemia kepada ibu hamil.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Dr. Munawar Asikin menyebutkan bahwa masyarakat dalam hal ini Posyandu, PKK, dan berbagai pihak lainnya sangat berperan penting mencegah stunting. 

Mereka yang terjun langsung ke tengah masyarakat untuk mengedukasi dan memberi sosialisasi tentang stunting. 

“Pentingnya mencerdaskan anak sejak masih dalam kandungan hingga usia dua tahun. Pemberian gizi harus dioptimalkan agar anak cerdas optimal dan terhindar dari stunting. Kualitas sumber daya manusia yang bagus, ditentukan dari asupan gizi sejak kecil,” ungkap Munawar.

Cara lain mencegah stunting lanjut Munawar, yakni menghindarkan bayi dari asap rokok. Bayi masih dalam masa pertumbuhan, sehingga sangat perlu terhindar dari rokok sejak masih dalam kandungan.

Adapun agenda utama kegiatan yakni pendampingan Untad dalam percepatan penurunan stunting tahun 2024 berupa edukasi calon pengantin dan ibu hamil. 

Di Kesempatan tersebut juga dilaksanakan pemberian makanan tambahan bergizi untuk balita dan pemberian bantuan beras kepada warga ekonomi lemah. (sf)