Seraya.id, – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan () Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali menghelat program dan atas dua tokoh kepala daerah di masa awal berdirinya pemerintahan Kota Palu.

Agenda kali itu masih melibatkan tiga orang berstatus Tenaga Ahli (TA) yang bertugas menelusuri serta memenuhi seluruh rangkaian kebutuhan program pengarsipan.

Mereka adalah M. Faiz Syafar Lanoto, S.S. berprofesi Wartawan, Mohammad Herianto selaku Pegiat Arsip, serta Mohamad Affandi Zakarsih, S. Sos., M.Si sebagai Akademisi.

Pengangkatan tiga orang TA itu berdasar SK Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu Drs. Syamsul Saifudin dengan nomor surat 000.5.9.8/20/DKP/IX/2023.

Diperkuat dengan Perda Kota Palu nomor 15 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kearsipan (Lembaran Daerah Kota Palu Tahun 2015 nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kota Palu nomor 15), serta Perwali Kota Palu nomor 8 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Unit Kearsipan Satuan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Palu.

Kabid Konservasi dan Layanan Diskarpus Palu Murni kepada Seraya.id menerangkan, salah satu sasaran lembaganya dibantu TA yakni memasukkan hasil arsip mereka ke laman resmi Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Sosok dua tokoh yang mereka angkat adalah Rully Lamadjido., S.H selaku mantan Walikota Madya Palu tahun 1995-2000. Kemudian H. Andi Baso Lamakarate., B.A. yang menjabat Palu tahun 2000 hingga 2005.

Murni menuturkan, kegiatan kali kedua itu dilaksanakan mulai tanggal 18-19 September 2023, dengan menelusuri tiga tempat sumber pengolahan arsip, yakni kediaman Rully Lamadjido, kediaman Istri mendiang H. Andi Baso Lamakarate sekaligus di kediaman anak kandungnya yaitu Dr. Agus Lamakarate.

“Kami di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Palu ini merasa sangat perlu untuk mengadakan kegiatan alih media (digitalisasi) arsip ini. Karena banyak nilai-nilai penting dan bermanfaat dari materi program Autentikasi dan Digitalisasi atas dua sosok Bapak Rully Lamadjido dan almarhum Andi Baso Lamakarate,” tutur Murni mewakili Syamsul, Senin (9/10/2023) di kantor Kadiskarpus Palu.

Hal penting lainnya atas program itu dibilang Murni, yakni menjamin akses terhadap isi dokumen yang telah diubah bentuk menjadi media baru, sehingga tetap dapat dimanfaatkan oleh pengguna arsip.

“Sekaitan ini lah kiranya penting untuk melakukan pengumpulan, membuat salinan, dan merawat objek digitalisasi yang berhasil tersimpan,” imbuhnya.

Lebih jauh Murni berujar, autentikasi dan digitalisasi arsip merupakan proses pemberian tanda lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi. “Yang menunjukkan bahwa arsip yang diautentikasi adalah asli atau sesuai dengan aslinya,” tandasnya. (sf)