Ibnu: Biopori Jaga Kelestarian Lingkungan serta Kesehatan
Seraya.id, Palu – Setiap tanggal 5 Juni sebagai peringatan hari Lingkungan Hidup sedunia.
Sementara di tahun 2023, tema peringatan itu yakni Solusi Untuk Polusi Plastik (Sollutions To Plastic Pollutions) dengan mengusung kampanye tagar #beatplasticpollution.
Kota Palu Provinsi Sulteng sendiri turut andil dalam menyemarakkan hari peringatan lingkungan tersebut, dengan menghelat ragam kegiatan, seperti yang dilakukan di Taman Doyata Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan.
Pada Selasa, 6 Juni 2023, dengan berkolaborasi bersama BWS III dan Yayasan Jambata, Pemkot Palu lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palu melakukan salah satu aksi pembuatan biopori di taman tersebut.
Biopori dipilih atas pertimbangan manfaat yang akan diperoleh kawasan itu nantinya.
Menurut Ibnu Mundzir selaku Sekretaris DLH Palu, menuturkan kepada redaksi Seraya.id, bahwa biopori memiliki manfaat untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan sekitar.
“Juga mampu mencegah penyakit yang bisa disebabkan oleh genangan air seperti demam berdarah (DBD), malaria dan kaki gajah,” tutur Ibnu sekaligus mewakili Kepala DLH Palu, Arif Lamakarate.
Keberadaan biopori yang ditanam di area Taman Doyata Kelurahan Poboya, diharapkan bisa memperluas penyerapan air serta dapat digunakan sebagai penanganan limbah organik yang ada di taman tersebut.
“Dalam waktu 3 bulan ke depan, diharapkan kita bisa panen kompos organik dari keberadaan biopori tersebut,” imbuhnya.
Biopori, lanjut Ibnu, rencananya akan dikembangkan ke beberapa Sekolah Adiwiyata di Palu.
Sehingga selain sebagai fungsi edukasi, juga jadi solusi penanganan sampah organik di sekolah tersebut. (sf)