Seraya.id, Palu – Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Palu H. Usman, SH., MH., menyambut kedatangan Taruna dan Taruni (AAL) Angkatan Ke-72 di Dermaga Markas Komando Pangkalan Angkatan Laut (Mako Lanal) Watusampu, Kota Palu, Minggu, 24 November 2024.

Acara penyambutan ini turut dihadiri oleh Komandan Kolonel Laut (P) Marthinus Sir, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tengah.

Kedatangan para taruna dan taruni merupakan bagian dari kegiatan latihan Jalasesya yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan navigasi dan operasi laut.  

Sebanyak 241 Taruna dan Taruni didampingi para pelatih dan pembina AAL, tiba menggunakan KRI Banjarmasin-592, kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang memiliki kemampuan strategis untuk mendukung operasi militer dan kemanusiaan. 

Kehadiran mereka disambut upacara resmi dengan tarian tradisional khas Sulawesi Tengah serta pengalungan bunga kepada perwakilan taruna sebagai simbol penghormatan.  

Dalam sambutannya, Komandan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Marthinus Sir, menekankan pentingnya atihan Jalasesya sebagai pembelajaran praktis.  

“Latihan Jalasesya ini adalah momen penting bagi para calon perwira Angkatan Laut untuk memahami medan tugas sebenarnya di laut serta mempererat hubungan dengan masyarakat setempat,” ujarnya.  

Setelah upacara, para pejabat Forkopimda Sulawesi Tengah, Komandan Lanal Palu, dan Komandan KRI Banjarmasin-592 melakukan Tour Facility di kapal tersebut. 

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan singkat mengenai sejarah, peran, dan spesifikasi teknis KRI Banjarmasin-592 sebagai bagian dari Satuan Kapal Amfibi Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). 

Rombongan diajak melihat berbagai fasilitas, seperti ruang kendali, geladak helikopter, peralatan Alutsista kapal, dan dek .  

Selain pelatihan navigasi, agenda para taruna dan taruni mencakup berbagai kegiatan sosial dan budaya, termasuk bakti sosial, kunjungan ke objek wisata lokal, Courtesy Call (CC) kepada pejabat Forkopimda, serta pengenalan adat dan tradisi masyarakat Sulawesi Tengah.  

Latihan Jalasesya yang berlangsung dari 24 hingga 26 November 2024 ini merupakan bagian dari kurikulum AAL yang bertujuan membekali taruna/taruni dengan pengalaman lapangan, terutama dalam menghadapi tantangan di sektor kemaritiman. 

Sementara itu, Asisten Usman sekaligus mewakili Pjs. Wali Kota Palu Muchsin Pakaya, mengharapkan, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan para taruna, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kedaulatan maritim Indonesia.

“Semoga momentum ini bisa turut meningkatkan kedaulatan kelautan Indonesia, khususnya seluruh wilayah Teluk Palu yang punya berbagai keunikan khusus yang tidak dimiliki wilayah manapun di dunia ini, kata Usman.

Setelah selesai di Palu, para taruna/taruni akan melanjutkan pelayaran ke destinasi berikutnya dalam rangkaian pelatihan mereka. (sf)