Seraya.id, Palu – Wali Kota Palu diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu , menghadiri Pelantikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Untad, Sabtu, 14 September 2024. 

Helatan di aula kampus tersebut dirangkaikan Dialog Publik bertemakan “Evaluasi Program Palu Kota Sehat: Transformasi menjadi Klinik Modern, BPJS Gratis untuk Warga Tidak Mampu, dan Inisiatif Satu Ambulans Satu Kelurahan”.

Rochmat sebagai salah seorang pemateri dialog itumenekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung program kesehatan di Kota Palu. 

“Tidak ada manusia di dunia ini yang ingin sakit, dan hal inilah yang mendasari gagasan transformasi Puskesmas menjadi klinik modern dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,” tuturnya.

Meski Puskesmas secara formal tidak dapat diubah menjadi klinik kata Rochmat, transformasi ini bertujuan agar Puskesmas bisa memberikan pelayanan layaknya klinik modern.

Dia berkata, apabila masyarakat mengalami kendala akses terhadap fasilitas kesehatan, petugas kesehatan akan hadir untuk memberikan layanan langsung, termasuk pemeriksaan kesehatan kontan di lokasi warga.

“Saya tekankan juga pentingnya edukasi bagi masyarakat. Agar program-program kesehatan yang dijalankan pemerintah berhasil dengan baik,” ujar mantan Kabid P3 Kesling ini.

Sarana dan prasarana Puskesmas di Palu lanjut dia, terus ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, termasuk penyediaan layanan Daring (dalam jaringan) guna mengurangi kepadatan antrean di Puskesmas.

Rochmat mengakui, tantangan yang dihadapi misal biaya dan perbedaan pandangan dari berbagai pihak.

Meski demikian dia menegaskan bahwa semua program yang dirancang demi kebaikan masyarakat akan tetap diupayakan.

“Kota Palu sendiri telah mencapai pencapaian [program] penting dengan hampir seluruh masyarakatnya, sekitar 99,9% telah terdaftar dalam BPJS Kesehatan. Termasuk 68 ribu warga tidak mampu yang dibantu oleh Pemkot,” bebernya.

“Pemerintah menjamin pelayanan kesehatan untuk semua warga tanpa melihat latar belakangnya,” imbuh dia menegaskan.

Program lainnya yang disoroti adalah inisiatif 1 ambulans untuk setiap kelurahan, bertujuan memberikan akses layanan kesehatan yang cepat dan efektif. 

Pemkot Palu pun menjalankan pelatihan kader kesehatan di setiap kelurahan, dengan fokus pada kader perempuan, guna meningkatkan pemahaman umum masyarakat terhadap kesehatan.

Termasuk Pemkot tambahnya, berkomitmen mencapai target 0 kasus stunting pada tahun 2030, melalui berbagai program, termasuk distribusi susu untuk mencegah gizi buruk pada anak.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan mahasiswa, yang diharapkan mampu menginspirasi berbagai pihak untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan Kota Palu yang lebih sehat dan sejahtera. (sf)