Seraya.id, Palu – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan giat Rembuk Stunting Tahun 2024 yang dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Palu dr. Reny A. Lamadjido pada Selasa, 21 Mei 2024.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan peningkatan ketangguhan daerah cegah stunting menuju generasi emas Kota Palu” yang dilaksanakan di salah satu restoran di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng.
Dalam sambutannya, dr. Reny menuturkan, bahwa dari tahun 2022 ke 2024 Kota Palu mengalami penurunan stunting sebanyak 2,6% pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.
“Tetapi kita masih tinggi di atas nilai rata-rata yang harus diharapkan. Adalah 14% yang harus kita capai di tahun 2024,” ujar Reny.
Sehingga rembuk stunting tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, disebabkan Pemkot telah melakukan kerja sama dengan Universitas Tadulako.
“Buktinya Universitas Tadulako itu membantu 3 kabupaten dan luar biasa penurunannya, (contoh) di Kabupaten Sigi turun 10%, Kabupaten Touna turun 10% dan Banggai Kepulauan turun kurang lebih 5%,” katanya.
Dalam hal ini Wakil Wali Kota Palu yang merupakan ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) menginginkan Kota Palu dapat mencapai angka nasional bahkan bila perlu mencapai di bawah angka nasional.
Reny pun berharap kepada 8 camat dan lurah se-Kota Palu agar cepat tanggap apabila mendapatkan informasi mengenai stunting. “Seperti keluarga mana yang berisiko stunting dan anak yang telah masuk dalam status stunting, ini harus segera ditindaklanjuti,” pintanya.
“Harusnya pak camat dan pak lurah tau mana keluarga yang berisiko stunting mana anak yang sudah masuk dalam status stunting,” tandas Wawalkot Palu dr. Reny Lamadjido. (rn)