Seraya.id, Palu – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah menyeriusi program mereka bernama Digitalisasi dan Autentikasi Arsip untuk dua sosok kepala daerah yakni mantan Wali Kota Madya Palu masa 1995 – 2000 Rully Lamadjido, S.H dan H. Andi Baso Lamakarate, B.A. menjabat Wali Kota Palu tahun 2000 hingga 2005.

Keseriusan program yang berlangsung sejak akhir September – pertengahan Oktober 2023 ini, mencetak berkas hasil penelusuran dan pengumpulan foto, video, serta naskah dua sosok tersebut.

Dijelaskan Kabid Konservasi dan Layanan Diskarpus Palu Murni, pihaknya dibantu tiga orang Tenaga Ahli (TA), yakni Mohammad Herianto selaku Pegiat , M. Faiz Syafar Lanoto, S.S. sebagai Wartawan, serta Mohamad Affandi Zakarsih selaku Akademisi.

Selain menggarap hard copy yang disasar rampung beberapa pekan ke depan, pihak Diskarpus Palu lebih dulu mendaftarkan hasil autentikasi ke laman resmi Jaringan Informasi Kearsipan Nasional () milik Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

“Jika telah berhasil termuat, laman tersebut secara umum akan mengenalkan Rully dan Baso Lamakarate kepada masyarakat,” tutur Murni kepada media ini beberapa waktu lalu di kantornya beberapa waktu lalu.

Murni mengakui, Kota Palu masih mengalami banyak kekurangan arsip seperti biografi tokoh setempat.

“Ternyata betul-betul kita masih banyak kekurangan arsip, apalagi dua sosok ini pernah memimpin kota ini memang belum ada arsipnya. Alhamdulillah lewat kegiatan digitalisasi ini berhasil mengarsipkan mereka setelah data kearsipan ini sudah kami terima dari tim Tenaga Ahli,” katanya.

Guna menambah khazanah arsip Kota Palu, dalam beberapa waktu ke depan pihaknya akan membukukan hasil autentikasi pengarsipan.

“Tentu kami akan mengusulkan anggaran kepada pimpinan kami guna membukukan atau membuat hard copy hasil upaya teman-teman TA ini,” imbuhnya.

“Bahkan tiga orang TA ini yang sejak awal dikawal Kasi Kearsipan Bapak Slamat juga berhasil mengarsipkan Wali Kota Palu pertama dan kedua, yaitu Kisman Abdullah dan Sahabuddin Labadjo. Nah empat sosok inilah yang akan kami bukukan nantinya,” urainya

Ditambahkan Slamat selaku Kepala Seksi (Kasi) Kearsipan Diskarpus Palu, bila anggaran telah tersedia, pihaknya akan mencetak empat sosok tersebut dalam bentuk buku yang secara rinci mengisahkan latar belakang hingga akhir riwayat hidup mereka.

“Dalam hitungan minggu kami akan membuat hard copy dalam bentuk pembukuan ya. Dan tentu sebelumnya kami telah menelusuri guna mengumpulkan data asli seperti contohnya melalui pihak keluarganya,” tutur Slamat.

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Palu berharap melalui program Autentikasi dan Digitalisasi ini mampu menambah pengetahuan sekaligus pembelajaran bagi seluruh masyarakat khususnya yang berada di Kota Palu. (sf)